Rabu, 10 Oktober 2012

Pelihara Ratusan Kambing Tanpa Harus Merumput


image
MEMBERI PAKAN: Peternak Samsudin disaksikan Kades
Majir Budi Sunaryo (mengenakan sarung-red) memberikan pakan
kepada ratusan kambing yang dibudidayakan, hari ini.
(suaramerdeka.com/Nur Kholiq)
PURWOREJO, suaramerdeka.com-Ketersediaan pakan ternak menjadi salah satu syarat utama dalam usaha budidaya hewan ternak. Aktifitas merumput pun menjadi keharusan bagi peternak untuk mencukupi pakan hewan ternaknya, jika tidak ingin hewan-hewan ternak yang dipelihara mati.
Pada musim kemarau seperti sekarang ini, ketersediaan pakan menurun drastis. Banyaknya rumput dan hijau daun yang mengering mengakibatkan ketersediaan pakan ternak terganggu. Akibatnya setiap musim kemarau para peternak memilih istirahat dan beralih ke pekerjaan lain.
Namun kondisi itu tidak dialami oleh Muhammad Samsudin (31), warga Dusun Wirokerten RT 1 RW 2 Desa Majir Kecamatan Kutoarjo, Purworejo. Musim kemarau seperti ini saja dia berani memelihara ratusan kambing. Yang lebih luar biasa, kambing-kambing yang dipeliharanya tetap gemuk meskipun dia sama sekali tidak merumput. Bahkan Samsudin berani "nyambi" mengembangkan usaha budidaya bibit jamur tiram.
Berbekal ilmu peternakan yang didapatkan saat kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Sudirman, Samsudin berhasil menemukan terobosan teknik beternak yang mengandalkan pakan apa saja yang ada di sekelilingnya dan selama ini dianggap sampah. "Daun jati kering dan daun bambu saja dimakan oleh kambing saya," katanya saat ditemui hari ini.
Samsudin menjelaskan, teknik beternak dengan mengembangkan teknologi fermentasi pakan. Dia memanfaatkan daun-daun kering yang ada di sekeliling rumahnya sebagai pakan. Dia memproduksinya dengan teknologi fermentasi sehingga meskipun daun kering tapi hewan ternak tetap lahap menyantapnya. "Kecukupan gizi juga saya perhatikan. Penghitungannya, dalam dua minggu berat kambing saya bisa naik sampai 2 kilogram," katanya.
Beberapa barang yang difermentasi menjadi pakan antara lain pelepah pohon pisang, daun jati kering, daun bambu kering, jerami kering, rendeng kacang tanah kering, dan jenis-jenis dedaunan lainnya. "Obat probiotik dilarutkan dalam air kemudian difermentasikan ke calon pakan. Selanjutnya diberikan ke hewan ternak. Itu saja sederhana," katanya.
Beberapa keunggulan dari teknologi ini antara lain daging kambing menjadi rendah kolesterol, serapan gizi makanan lebih maksimal, dan yang pasti tidak menimbulkan bau. "Kotorannya juga jauh lebih subur kalau digunakan untuk pupuk. Saya bisa menjualnya Rp 1.000 per kilogram," katanya.
( Nur Kholiq / CN32 / JBSM

Selasa, 02 Oktober 2012

Penggemukan Kambing Gibas


Peternakan kambing gibas Indonesia sebagian besar menggunakan cara tradisional. Di angon, dicarikan rumput dan panen kebanyak hanya 2 kali setahun, saat ada acara qurban atau saat tahun ajaran baru sekolah. Metode peternakan cara tradisional ini tidak efektif. Selain lama dari segi waktu ongkos oprasional juga cukup tinggi

Penggemukan
Penggemukan kambing/Gibas adalah pemeliharaan kambing/Gibas dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan barata badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan) pertambahan berat badan bisa mencapai 2-3 kilo per minggu.
Jenis-jenis kambing dan Gibas potong
  1. Kambing Peranakan Etawa (PE): Kambing ini pada dasarnya adalah penghasil susu, selain itu juga sebagai penghasil daging, terutama setelah masa afkir. Kambing Etawa ini bagian hidung ke atas melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina)
  2. Kambing kacang: Kambing jenis ini cirinya badan kecil dan relatif pendek, telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam, coklat, merah atau belang hitam-putih.
  3. Gibas Ekor Gemuk: Kambing gibas ini ber ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan semakin ke ujung makin kecil, tidak mempunyai tanduk, sebagian besar bewarna putih, kadang hitam atau kecoklatan
  4. Gibas Ekor Tipis: Kambing gibas ekor tipis ini memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan tipis, bulu bewarna putih, bertanduk kecil dan melingkar (jantan), tidak bertanduk (betina),

Pemilihan bibit
Bibit bakalan yang baik untuk pengggemukan adalah sebagai berikut :
  1. umur antara 4 bulan – 8 bulan
  2. Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus
  3. Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi
  4. Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta
  5. Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus  bersih

Tata Laksana Pemeliharaan
Perkandangan
      Pada umumnya tipe kandang pada ternak Kado adalah berbentuk panggung, konstruksinya dibuat panggung atau di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung kotoran. Adanya kolong dapat menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang mungkin tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 50 – 80 cm. Bak pakan dapat ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan Gibas berbeda. Bak pakan untuk kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu. Untuk Gibas, dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan Gibas merumput. Lantai kandang dibuat dari kayu papan atau belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3 cm. Dengan demikian, kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara tracak/kaki kado tidak terpelosok/terjepit.
Ukuran Kandang :
1,2 m X 1,2 m /3 ekor
      Dasar kolong kandang digali sedalam ±20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang. Kebersihan kandang wajib dijaga.

Pakan
      Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legum(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan (daun singkong (protein cukup tinggi), daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberi pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.
      Selain pakan hijauan, kita menggunakan pakan prebiotik. Dari bahan pakan yang kering. Dengan teknik tertentu kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada pakan konvensional. Selain pakannya murah, mudah didapat hasilnya juga memuaskan. Hemat waktu, hemat tenaga dan biaya, bebas angon dan ngarit kotorannya tidak berbau.